Republik Demokratik Finlandia Suomen kansanvaltainen tasavalta Demokratiska Republiken Finland | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1939–1940 | |||||||||
Perkiraan perubahan teritorial Republik Demokratik Finlandia. Daerah hijau menunjukkan daerah yang dimaksudkan untuk diserahkan ke Republik Demokratik Finlandia dan merah adalah daerah yang dimaksudkan untuk diserahkan dari Finlandia ke Uni Soviet. | |||||||||
Status | Negara boneka Uni Soviet | ||||||||
Ibu kota | Helsinki (klaim) Terijoki (de facto) | ||||||||
Pemerintahan | Negara komunis | ||||||||
Perdana Menteri | |||||||||
Era Sejarah | Perang Dunia II | ||||||||
• Didirikan | 1 Desember 1939 | ||||||||
• Dibubarkan | 12 Maret 1940 | ||||||||
| |||||||||
Republik Demokratik Finlandia (bahasa Finlandia: Suomen kansanvaltainen tasavalta/Suomen kansantasavalta, bahasa Swedia: Demokratiska Republiken Finland), adalah sebuah negara boneka dari Uni Soviet yang berdiri cukup singkat, yaitu dari tahun 1939 sampai 1940. Diketuai oleh Otto Ville Kuusinen, Joseph Stalin merencanakan pembentukan RDF untuk menguasai seluruh Finlandia.[1][2][3][4] Negara ini sangat bergantung pada bantuan Uni Soviet. Wilayahnya ada di sekitar bagian Finlandia–Karelia, yaitu wilayah yang diduduki Uni Soviet selama Perang Musim Dingin.
Uni Soviet berpendapat bahwa pemerintahan republik ini satu-satunya pemerintahan yang sah untuk seluruh wilayah Finlandia. Hal ini diklaim dapat mengakhiri Perang Musim Dingin antara Finlandia dan Uni Soviet dan memulihkan keadaan dan perdamaian. Namun, sebelum Perang Musim Dingin berakhir, pemerintahan ini menyerah dan memilih berdamai dengan pemerintah Finlandia.