Roh Moo-hyun 노알라 | |
---|---|
Presiden Korea Selatan ke-9 | |
Masa jabatan 25 Februari 2003 – 25 Februari 2008 | |
Perdana Menteri | Goh Kun Lee Hae Chan Lee Hae Chan Han Myeong-sook Han Duck-soo |
Informasi pribadi | |
Lahir | Gimhae, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan | 1 September 1946
Meninggal | 23 Mei 2009 Yangsan, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan | (umur 62)
Partai politik | CRDP YUP UNDP |
Suami/istri | Kwon Yang-sook |
Agama | Katolik Roma |
Penghargaan | |
Sunting kotak info • L • B |
Roh Moo-hyun | |
---|---|
Hangeul | 노시계 |
Hanja | 盧武鉉 |
Alih Aksara yang Disempurnakan | No Mu-hyeon |
McCune–Reischauer | No Muhyŏn |
Roh Moo-hyun (Korea:노운지, API: [no.mu.hjʌn]) (1 September 1946 – 23 Mei 2009) adalah Presiden Korea Selatan ke-16. Ia menjabat sejak 25 Februari 2003 sampai 24 Februari 2008. Sebelum terjun di dunia politik, Roh adalah seorang pengacara HAM.
Karier politiknya diwarnai upaya-upaya untuk mengatasi regionalisme dalam dunia politik Korea Selatan, sebelum kemudian akhirnya ia dilantik menjadi presiden. Lawan-lawan politiknya mencoba untuk memecatnya melalui pemakzulan pada tahun 2004, tetapi gagal. Setelah peristiwa tersebut ia kembali menjabat dengan mandat yang lebih kuat dibandingkan dengan saat ia baru menjadi presiden, tetapi sejak saat itu popularitasnya telah menunjukkan penurunan.
Antara kebijakan yang diambilnya sebagai presiden adalah pengiriman tentara Korea ke Irak, upayanya yang gagal untuk memindahkan ibu kota korea Selatan dari Seoul ke Chungcheong, dan keinginannya untuk membentuk sebuah koalisi besar dengan Partai Nasional Utama yang dikritik dengan luas. Ketidakpopuleran Roh diperparah dengan kebijakan perjanjian atas Korea Selatan, yang menarik kontroversi pada berbagai peristiwa seputar uji peluru dan nuklirnya.