Sang Hyang Adi Buddha

Sang Hyang Adi Buddha adalah salah satu sebutan untuk konsep ketuhanan dalam Buddhisme yang digunakan oleh Buddhisme di Indonesia. Nama ini digunakan oleh Buddhisme Esoteris Indonesia dan dihidupkan kembali oleh Y.M. Ashin Jinarakkhita pada saat membangkitkan Buddhisme di Indonesia, mengingat sila pertama dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila, yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".[1][2] Konsep ini digunakan oleh Buddhayana, yaitu organisasi dengan semangat nonsektarian yang mewadahi semua aliran Buddhisme, seperti Theravada, Mahayana, dan Tantrayana. Ketika menyinggung konsep Ketuhanan, diperlukan suatu "sebutan". Adi Buddha merupakan salah satu sebutan untuk Tuhan Yang Maha Esa. Sebutan lainnya adalah Advaya, Diwarupa, Mahavairocana (kitab-kitab Buddhis bahasa Kawi), Vajradhara (aliran Kagyu dan Gelug dari Tibet), Samantabhadra (aliran Nyingma dari Tibet), Adinatha (Nepal).[3]

Istilah Sang Hyang Adi Buddha adalah istilah yang disepakati dan dipergunakan oleh Sangha Agung Indonesia dan Majelis Buddhayana Indonesia sebagai sebutan Tuhan Yang Maha Esa. Istilah ini tidak terdapat dalam Tipitaka Pāli yang dipegang teguh oleh aliran Theravāda, melainkan terdapat dalam beberapa kitab seperti Sang Hyang Kamahayanikan (kitab Jawa kuno) yang menggunakan bahasa Kawi (bahasa Jawa kuno).

  1. ^ R. B. Cribb, Audrey Kahin (2004). Historical Dictionary of Indonesia (edisi ke-Second Edition). Scarecrow Press. hlm. 63. ISBN 978-0810849358.  (Inggris)
  2. ^ Andrew Clinton Willford, Kenneth M. George, ed. (2004). Spirited Politics: Religion and Public Life in Contemporary Southeast Asia. Cornell University Southeast Asia Program. hlm. 132. ISBN 978-0877277378.  (Inggris)
  3. ^ Sarjana dan Profesional Buddhis Indonesia. 28 November 2008. Konsep Ketuhanan Dalam Agama Buddha Diarsipkan 2013-10-23 di Wayback Machine..

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy