Sastra Arab

Lembar Al-Quran abad ke-18. Al-Quran menjadi pengaruh terbesar dalam kesastraan Arab

Sastra Arab (bahasa Arab: الأدب العربي / ALA-LC: al-Adab al-‘Arabī) merujuk pada khazanah kesusastraan di wilayah Arab atau Timur Tengah yang mencakup negara-negara di Asia Barat dan Afrika Utara. Sastra Arab merupakan beragam tulisan dan/atau cerita lisan berupa natsr (نثر) atau syi'r (شعر) yang ditulis dalam bahasa Arab atau penulis-penulis berkebangsaan negara-negara Arab. Natsr (نثر) adalah genre prosa Arab, sedangkan si'yir (شعر) adalah genre puisi Arab yang memiliki karakteristik puitika yang khas, seperti memiliki akhir bunyi yang sama (qafiah, قافية) dan disusun dalam pola tertentu (arudh, عروض).

Sastra Arab dikenal sejak sebelum masuknya Islam (sebelum abad ke-7 Masehi). Masa pra-Islam tersebut disebut sebagai sastra Arab klasik atau sastra Arab masa jahiliyah. Setelah Muhammad Saw. diangkat menjadi Rasul pada 6 Agustus 611 M, sastra Arab dipengaruhi secara kuat oleh ajaran Islam. Setelah itu, sastra Arab semakin berkembang dan mengalami puncaknya pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Setelah kekhalifahan Abbasiyah mundur, wilayah Arab mengalami perpecahan menjadi beberapa dinasti kecil, termasuk kekhalifahan Turki Utsmaniyah. Hal tersebut berdampak pada terminologi sastra Arab yang secara geografis terbatas pada negara-negara yang berbahasa Arab hingga berdirinya negara-negara modern di wilayah Arab atau Timur Tengah, seperti: Mesir, Arab Saudi, Lebanon, Irak, dan sebagainya.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy