Saudi Aramco, Aramco | |
Badan usaha milik negara | |
Kode emiten | Tadawul: 2222 |
Industri | Minyak dan gas |
Didirikan | 1933 |
Kantor pusat | Dhahran, Arab Saudi[1] |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci |
|
Produk | |
Pendapatan | US$229,9 milyar (2020)[2] |
US$102,3 milyar (2020)[2] | |
US$49,0 milyar (2020)[2] | |
Total aset | US$510,4 milyar (2020)[2] |
Total ekuitas | US$264,2 milyar (2020)[2] |
Pemilik | Pemerintah Arab Saudi (98,5%)[3][4] |
Karyawan | 66.800[5] (2020) |
Anak usaha | SABIC (70%), Petro Rabigh, SATORP, Aramco Trading, Yanbu, Yasref, SASREF, S-Oil, Luberef, Aro Drilling, South Rub al-Khali, Pengerang Refining Company, The International Maritime Industries |
Situs web | aramco |
Saudi Aramco (bahasa Arab: أرامكو السعودية ʾArāmkū as-Suʿūdiyyah), resminya bernama Saudi Arabian Oil Company (sebelumnya bernama Arabian-American Oil Company), adalah sebuah perusahaan minyak dan gas yang berkantor pusat di Dhahran, Arab Saudi.[6][7]
Hingga tahun 2020, perusahaan ini adalah salah satu perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia.[8] Saudi Aramco memiliki cadangan minyak mentah terbukti terbesar kedua di dunia, yakni lebih dari 270 miliar barel (43 miliar meter kubik),[9] serta memiliki tingkat produksi minyak harian terbesar di dunia.[10][11]
Saudi Aramco juga mengoperasikan jaringan hidrokarbon tunggal terbesar di dunia, yakni Sistem Gas Induk. Pada tahun 2013, total produksi minyak mentah dari perusahaan ini mencapai 34 miliar barel (5.400 juta meter kubik), dan perusahaan ini mengelola lebih dari seratus sumur minyak dan gas di Arab Saudi, termasuk cadangan gas alam sebanyak 288,4 triliun kaki kubik standar. Saudi Aramco pun mengoperasikan Ladang Ghawar, ladang minyak darat terbesar di dunia, dan Ladang Safaniya, ladang minyak lepas pantai terbesar di dunia.[12]
Pada tanggal 11 Desember 2019, saham perusahaan ini mulai diperdagangkan di bursa saham Tadawul. Harga saham perusahaan ini kemudian naik menjadi 35,2 riyal Saudi, sehingga kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai sekitar US$1,88 triliun,[13] dan menembus US$2 triliun keesokan harinya.[14] Pada daftar Forbes Global 2000 tahun 2020, Saudi Aramco menempati peringkat kelima.[1] Pada bulan Maret 2021, Saudi Aramco mengumumkan bahwa pendapatannya pada tahun 2020 turun hampir 45% jika dibandingkan dengan tahun 2019, karena adanya pembatasan pergerakan di seluruh dunia akibat pandemi COVID-19, sehingga permintaan minyak juga menurun.[15]
The Saudi Arabian Oil Co. (Saudi Aramco) is the state-owned oil company of the Kingdom of Saudi Arabia.