Sejarah Austria

Sejarah Austria mencakup peristiwa-peristiwa yang terjadi di Austria dan negara-negara pendahulunya dari awal Zaman Batu hingga saat ini. Nama Ostarrîchi (Austria) sudah digunakan sejak tahun 996 M ketika wilayah tersebut merupakan sebuah wilayah Markgrafschaft di Kadipaten Bayern. Wilayah ini kemudian menjadi sebuah kadipaten yang independen pada tahun 1156 di Kekaisaran Romawi Suci.

Austria didominasi oleh Wangsa Habsburg dari tahun 1273 dan berstatus Kadipaten Utama. Kemudian, setelah kekalahan Napoleon dan diadakannya Kongres Wina pada tahun 1815, Austria menjadi wilayah utama Kekaisaran Austria. Negara ini mendominasi Konfederasi Jerman, tetapi pada tahun 1866 Austria dikalahkan oleh Prusia dalam Perang Austria-Prusia. Austria kemudian membentuk dwimonarki dengan Hungaria pada tahun 1867. Setelah kekalahan kekaisaran ini dalam Perang Dunia I pada tahun 1918, wilayah Austria yang tersisa adalah wilayah utamanya yang mayoritas penduduknya menuturkan bahasa Jerman. Mereka membentuk Republik Jerman-Austria dengan harapan agar mereka dapat bergabung dengan Republik Weimar. Namun, penyatuan ini dilarang oleh Traktat Versailles, sehingga berdirilah Republik Austria Pertama (1918-1933).

Pada masa Republik Pertama, gerakan austrofasisme mencoba mempertahankan kemerdekaan Austria dari Jerman. Engelbert Dollfuss mengakui bahwa orang Austria adalah orang Jerman, tetapi ia ingin tetap merdeka dari Jerman yang mayoritas beragama Protestan. Pada tahun 1938, Adolf Hitler (yang lahir di Austria) memulai peristiwa Anschluss, sehingga Austria secara resmi menjadi bagian dari Jerman Nazi. Tindakan ini didukung oleh sebagian besar warga Austria. Namun, setelah berakhirnya Perang Dunia II, Austria kembali dimerdekakan sebagai sebuah republik pada tahun 1955. Austria lalu bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1995.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy