Selat Drake adalah sebuah perairan yang memisahkan Tanjung Horn, Chili dari Kepulauan Shetland Selatan yang terletak di benua Antartika. Menghubungkan bagian barat daya Samudra Atlantik (Laut Scotia) dengan bagian tenggara Samudra Pasifik dan meluas hingga Samudra Selatan. Nama jalur ini diambil dari nama penjelajah dan pelaut Inggris abad ke-16, Sir Francis Drake.
Selat Drake dianggap sebagai salah satu pelayaran paling berbahaya yang harus dilalui oleh kapal. Arus di garis lintangnya tidak menemui hambatan dari daratan mana pun, dan ombak mencapai ketinggian 40 kaki (12 m), sehingga memberikan reputasi sebagai "pertemuan laut yang paling kuat".[1]
Karena Lintasan Drake adalah lintasan tersempit (titik sempit) di sekitar Antartika, keberadaan dan bentuknya sangat memengaruhi sirkulasi air di sekitar Antartika dan sirkulasi samudra global, serta iklim global. Batimetri Drake Passage memainkan peran penting dalam pencampuran air samudra secara global.