Seni peran

Seorang pemanggung dan pemeran film Prancis bernama Sarah Bernhardt dalam perannya sebagai Hamlet.
Pemeran berkostum samurai dan ronin di persyutingan film Kyoto, Eigamura.

Seni peran atau seni lakon (bahasa Inggris: acting, secara harfiah memiliki arti 'berperan') adalah kegiatan menceritakan sebuah cerita melalui tindakan seorang pemeran yang memerankan suatu tokoh. Seni peran dapat dilakukan di teater, televisi, film, radio, atau media lain apa pun yang dapat menyajikannya.

Seni peran melibatkan berbagai keterampilan dalam hal pengembangan imajinasi, pengendalian perasaan, pengungkapan fisik, penyajian suara, kecakapan wicara, dan kemampuan untuk menyajikan drama. Seni peran juga memerlukan kemampuan untuk menggunakan dialek, logat, improvisasi, pengamatan. Selain itu, diperlukan mengimak, pantomim, dan pertarungan panggung. Sebagian besar pemeran pemula mengembangkan kemampuan berperan dengan mengikuti program terkhusus atau perguruan tinggi. Sedangkan sebagian besar pemeran yang ahli mengikuti pelatihan secara teratur dan berkelanjutan. Pelatih dan guru disediakan bagi para pemeran untuk berbagai pelatihan. Kegiatan pelatihan meliputi kegiatan menyanyi, adegan bekerja, teknik suara, dan bersandiwara di depan kamera.

Sebagian besar penelitan dari sumber kuno di budaya Barat (bahasa Yunani: ὑπόκρισις, hipokrisis) menganggap seni peran sebagai bagian dari keterampilan berbicara.[1]

  1. ^ Csapo and Slater (1994, 257); hypokrisis, which literally means "acting," was the word used in discussions of rhetorical delivery.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy