Seppuku (切腹 , arti harfiah: "potong perut") adalah suatu bentuk ritual bunuh diri yang dilakukan oleh samurai di Jepang dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus untuk memulihkan nama baik setelah kegagalan saat melaksanakan tugas dan/atau kesalahan untuk kepentingan rakyat. Seppuku dulu hanya dilakukan oleh samurai.[1] Istilah seppuku ditulis dengan dua buah aksara kanji, yaitu: 切 (kiru) dan 腹 (hara). Aksara kanji untuk kiru dapat juga dibaca sebagai setsu (ucapan Tionghoa) yang berarti potong, sementara aksara kanji untuk hara dapat juga dibaca sebagai fuku (ucapan Tionghoa) yang juga berarti perut.
Seppuku adalah bagian dari kode kehormatan bushido, dan dilakukan secara sukarela oleh samurai yang menginginkan mati terhormat daripada tertangkap musuh (dan disiksa), atau sebagai bentuk hukuman mati untuk samurai yang telah melakukan pelanggaran serius, atau dilakukan berdasarkan perbuatan lain yang memalukan. Ritual memotong perut pada seppuku dilakukan di hadapan para saksi mata, samurai menusukkan sebuah pedang pendek, biasanya sebuah tantō ke arah perut, dan menggunakan pedang pendek tersebut untuk melakukan gerakan mengiris perut dari arah kiri ke kanan.[2]