Serapis (Σέραπις, Yunani Attik/Ionia) atau Sarapis (Σάραπις, Yunani Dorik) adalah sebuah dewa Yunani-Mesir. Kultus Serapis diperkenalkan pada abad ke-3 SM atas perintah Ptolemi I dari Mesir[1] sebagai pemersatu bangsa Yunani dan Mesir di kerajaannya. Dewa tersebut digambarkan berpenampilan Yunani, tetapi berbusana Mesir, dan mencampur ikonografi dari beberapa kultus besar. Sebuah serapeum (Yunani: serapeion) adalah kuil atau tempat ibadah yang didevosikan kepada Serapis. Kultus Serapis menyebar sebagai bagian dari kebijakan yang dibuat oleh raja-raja Ptolemaik, yang juga membangun sebuah serapeum di Aleksandria.
Namun, terdapat bukti yang menunjukan bahwa Serapis telah ada sebelum Ptolemies berkuasa di Aleksandria – sebuah kuil Sarapis (atau Serapis Romawi) di Mesir disebutkan pada 323 SM oleh Plutarch (Kehidupan Aleksander, 76) dan Arrian (Anabasis, VII, 26, 2).
Serapis meraih ketenaran pada zaman Romawi, sering kali menggantikan Osiris sebagai permaisurif Isis di kuil-kuil luar Mesir. Pada 389, kelompok Kristen yang dipimpin oleh Patriark Theofilus dari Aleksandria menghancurkan serapeum Aleksandria, tetapi kultus tersebut masih ada sampai seluruh bentuk agama pagan dihapuskan di bawah pemerintahan Theodosius I pada 391.