Vincent van Gogh menggambar dan melukis sejumlah karya yang menggambarkan kekasihnya, Sien, pada saat mereka bersama di Belanda. Gambaran Kesedihan buatannya banyak diakui sebagai adikarya, dan merupakan puncak dari proses pelatihan yang panjang dan kadang tidak menentu.[1]
Clasina Maria Hoornik (1850–1904) yang sering kali dijuluki Sien Hoornik tinggal dengan van Gogh pada saat van Gogh berada di Den Haag dari tahun 1881 sampai 1883. Van Gogh menjadikan Sien, seorang pelacur yang sedang hamil, sebagai model untuk karyanya dan kemudian menerima Sien dan putrinya di rumahnya. Van Gogh membuat gambar dan lukisan dari Sien dan putrinya, yang merefleksikan kehidupan rumah tangga dan kerja keras dari kalangan buruh miskin. Hubungan mereka tak dapat diterima oleh keluarganya atau para pendukungnya, meskipun adiknya Theo tak menarik dukungannya terhadapnya.[2] Namun, insiden ini mengakibatkan keretakan hubungan van Gogh dengan Anton Mauve, sepupu ipar van Gogh yang menjadi pelukis terkenal dari Mazhab Den Haag, yang telah mengenalkan van Gogh pada lukisan dan mendukungnya secara finansial, dan yang dihormati oleh van Gogh.[3] Atas nasihat adiknya Theo, van Gogh meninggalkan Sien pada tahun 1883 untuk melukis di Drenthe, dan mengakhiri satu-satunya hubungan rumah tangga yang pernah ia jalin.[4]
Sien masih melanjutkan hidupnya sebagai penjahit, petugas kebersihan dan kemungkinan juga kembali menjadi seorang pelacur sebelum akhirnya menikah pada 1901. Pada 12 November 1904, saat berusia 54 tahun, ia menceburkan dirinya sendiri ke sungai Schelde dan tenggelam, sehingga mewujudkan pernyataan yang ia pernah sampaikan kepada van Gogh pada tahun 1883: "ini akan berakhir dengan aku melompat ke air.'"[5][6]
Now those are the good moods and what the bad moods are is still more desperate