Situs Ratu Baka

Situs Ratu Boko
ꦏꦝꦠꦺꦴꦤ꧀ꦫꦠꦸꦧꦏ
Pintu gerbang Ratu Boko
Situs Ratu Baka di Sleman
Situs Ratu Baka
Lokasi di Kabupaten Sleman
Situs Ratu Baka di Jawa
Situs Ratu Baka
Situs Ratu Baka (Jawa)
Situs Ratu Baka di Indonesia
Situs Ratu Baka
Situs Ratu Baka (Indonesia)
Nama lain
  • Candi Ratu Boko
  • Keraton Ratu Boko
Informasi umum
Gaya arsitekturKompleks keraton
LokasiIndonesia Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
AlamatKalurahan Bokoharjo, Kapanéwon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
KotaKabupaten Sleman
Negara Indonesia
RampungKira-kira abad ke-8
KlienWangsa Sailendra atau Kerajaan Medang Mataram
PemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
ManajemenPT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko
Peringatan: Page using Template:Infobox building with unknown parameter "latitude" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox building with unknown parameter "longitude" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Situs Ratu Boko atau Istana Raja Baka (bahasa Jawa: ꦏꦝꦠꦺꦴꦤ꧀ꦫꦠꦸꦧꦏ, translit. Kadhaton Ratu Baka) adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, lebih tepatnya di kalurahan Bokoharjo, kapanéwon Prambanan, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs Ratu Boko terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut. Luas keseluruhan kompleks adalah sekitar 25 ha.[1]

Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs permukiman dan tempat tinggal raja.[2] Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Masa Mataram Hindu). Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, yang diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan.[3] Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini.

Nama "Ratu Boko" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Boko (bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang.[1]

Secara administratif, situs ini berada di wilayah dua padukuhan, yakni Dusun Dawung, Desa Bokoharjo dan Dusun Sumberwatu, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

  1. ^ a b "The Majestic Beauty of the Ratu Boko Palace ruins". Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Diakses tanggal 23 June 2014. 
  2. ^ Didier Millet, volume editor: John Miksic (Hardcover edition - Aug 2003). Indonesian Heritage Series: Ancient History. Archipelago Press, Singapore 169641. hlm. 74. ISBN 981-3018-26-7. 
  3. ^ Soetarno, Drs. R. (second edition (2002)). "Aneka Candi Kuno di Indonesia" (Ancient Temples in Indonesia) (dalam bahasa Indonesian). Dahara Prize, Semarang. hlm. 67. ISBN 979-501-098-0. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy