Sri Baduga Maharaja | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Prebu Naléndraputra Permana | |||||||||
Raja Sunda ke-40 Raja Sunda-Galuh (Pajajaran) ke-1 | |||||||||
Berkuasa | Sunda (1482–1521) | ||||||||
Penobatan | Tumpek (Sabtu) Wage 1404 Saka (3 Juni 1482) | ||||||||
Pendahulu | |||||||||
Penerus | Surawisesa | ||||||||
Kelahiran | Jayadewata Pamanah Rasa Kawali, Kerajaan Galuh | ||||||||
Kematian | 1521 Sunda | ||||||||
Pasangan |
| ||||||||
| |||||||||
Wangsa | Siliwangi | ||||||||
Dinasti | Wangsa Siliwangi | ||||||||
Ayah | Prabu Dewa Niskala | ||||||||
Agama | Hindu |
Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi III (bahasa Sunda: ᮞᮢᮤᮘᮓᮥᮌᮙᮠᮛᮏ, translit. Sri Baduga Maharaja atau (bahasa Sunda: ᮕᮨᮻᮘᮥᮞᮤᮜᮤᮝᮍᮤ, translit. Perebu Siliwangi) juga dikenal sebagai Ratu Jayadewata (1401–1521) putra Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana lahir 1401 M di Kawali Ciamis, mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun (1482–1521). Pada masa inilah Pakuan Pajajaran yang sekarang terletak di Kota Bogor mencapai puncak perkembangannya.
Dalam prasasti Batutulis diberitakan bahwa Sri Baduga dinobatkan dua kali, yaitu yang pertama ketika Jayadewata menerima tahta Kerajaan Galuh di Kawali Ciamis dari ayahnya Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Mayangsari putri Prabu Bunisora, yang kemudian bergelar Prabu Guru Dewataprana. Yang kedua ketika ia menerima tahta Kerajaan Sunda di Pakuan Bogor dari mertua dan uwanya, Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung. Dengan peristiwa ini, ia menjadi penguasa Kerajaan Sunda - Kerajaan Galuh dan dinobatkan dengan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Jadi, sekali lagi dan untuk terakhir kalinya, setelah "sepi" selama 149 tahun, rakyat Sunda kembali menyaksikan iring-iringan rombongan raja yang berpindah tempat dari timur ke barat. Untuk menuliskan situasi kepindahan keluarga kerajaan dapat dilihat pada Pindahnya Ratu Pajajaran.[butuh rujukan]