Stabilitas kimia

Stabilitas kimia bila digunakan dalam arti teknis dalam kimia, merupakan stabilitas termodinamika dari suatu sistem kimia.[1]

Stabilitas termodinamika terjadi ketika sebuah sistem berada dalam keadaan energi terendah, atau kesetimbangan kimia dengan lingkungannya. Hal ini mungkin merupakan suatu kesetimbangan dinamis, di mana atom atau molekul individu berubah bentuk, tetapi jumlah keseluruhannya dalam bentuk tertentu terjaga. Jenis kesetimbangan termodinamika kimia ini akan bertahan tanpa batas kecuali bila sistem mengalami perubahan. Sistem kimia mungkin termasuk perubahan dalam fase materi atau pada satu set reaksi kimia.[2]

Keadaan A dikatakan lebih stabil secara termodinamik daripada keadaan B jika perubahan energi Gibbs dari A ke B bernilai positif.[3]

Dalam bahasa sehari-hari, dan sering dalam ilmu material, suatu zat kimia dikatakan "stabil" jika tidak secara khusus reaktif di lingkungan atau selama penggunaan normal, dan mempertahankan sifatnya yang berguna pada skala waktu kegunaan yang diharapkan. Secara khusus, kegunaannya dipertahankan dalam paparan udara, kelembaban atau panas, dan di bawah kondisi yang diharapkan dari aplikasinya. Dalam arti ini, material dikatakan tidak stabil jika dapat menimbulkan korosi, terurai, polimerisasi, terbakar atau meledak di bawah kondisi penggunaan yang diantisipasi atau kondisi lingkungan normal.[4]

  1. ^ Definition of Stable in IUPAC Gold Book
  2. ^ Coffee, Robert D. (1972). "Evaluation of chemical stability". J. Chem. Educ. (dalam bahasa Inggris). 49 (6): A343. doi:10.1021/ed049pA343. 
  3. ^ Laurie, S. H. (1972). "Kinetic stability versus thermodynamic stability". J. Chem. Educ. (dalam bahasa Inggris). 49 (11): 746. doi:10.1021/ed049p746. 
  4. ^ Stull, D. R. (1970). "Identification of Potential Chemical Reaction Hazards". Loss Prev. (dalam bahasa Inggris). 4. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy