Stasiun Rajamandala

Stasiun Rajamandala
Stasiun Rajamandala pada Juni 2024
Lokasi
Koordinat6°49′18″S 107°20′40″E / 6.82167°S 107.34444°E / -6.82167; 107.34444
Ketinggian+319 m
Operator
Letak
km 119+501 lintas BogorBandungBanjarKutoarjoYogyakarta[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang rendah)
Jumlah jalur1
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan pratinjau: Templat:Infobox station used with unknown parameter(s): belowclass, datastyle.
Peringatan: Page using Template:Infobox station with unknown parameter "belowclass" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox station with unknown parameter "datastyle" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Stasiun Rajamandala (RM) merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Mandalasari, Cipatat, Bandung Barat. Meskipun diberi nama Rajamandala, secara administratif stasiun ini tidak terletak di Desa Rajamandala Kulon, tetapi terletak di sebelah barat laut desa tersebut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +319 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung serta merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling barat di Kabupaten Bandung Barat.

Stasiun Rajamandala dahulu menjadi tempat paling ramai di Desa Rajamandala. Pasalnya, stasiun kecil ini menjadi tumpuan warga sekitar untuk transportasi kereta api, mengingat Jalan Raya Cianjur-Padalarang terlalu jauh untuk ditempuh dari desa ini. Oleh karena itu, Stasiun Rajamandala menjadi stasiun dengan omzet tertinggi dan jumlah penumpang terbanyak di Jalur Cianjur-Padalarang.[butuh rujukan]

Stasiun ini sempat dilayani oleh kereta api Kian Santang yang rencananya dioperasikan Maret 2014, tetapi diundur lagi dan gagal melayani perjalanan reguler karena permasalahan teknis prasarana yang dianggap tidak layak operasi. Bahkan untuk menyambutnya kembali, stasiun ini direnovasi, lalu mangkrak.[3][4][5] Praktis, stasiun ini menganggur lama.

Terkait dengan penyambungan kembali rute Cianjur–Padalarang, jalur di stasiun ini sedang diperbaiki sampai ke Cipatat dengan mengganti bantalan dan batang relnya menjadi R54 bantalan beton agar dapat dilalui oleh lokomotif besar.[6] Reaktivasi segmen ini dilakukan tepat setelah peresmian perpanjangan relasi kereta api Siliwangi menjadi Sukabumi–Ciranjang pp.[7][8] Saat ini telah dilakukan perombakan pada peron stasiun; tetapi sampai saat ini stasiun yang dibuka hanyalah Stasiun Cipatat dan Cipeuyeum, sehingga stasiun ini hanya melayani inspeksi.

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ developer, medcom id (2014-03-21). "Peluncuran KA Kiansantang Cianjur-Bandung Ditunda". medcom.id. Diakses tanggal 2019-07-25. 
  4. ^ Awe (2015-04-08). "KA Bandung-Cianjur Kembali Beroperasi dari Kiara Condong". Berita Trans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-25. 
  5. ^ Triyono, Heru (2014-03-07). "11 Maret, Kereta Rute Cianjur-Bandung Dioperasikan". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-25. 
  6. ^ Alamsyah, Syahdan. "Menhub: Reaktivasi Jalur KA Bogor ke Bandung Selesai 2018". detikfinance. Diakses tanggal 2018-02-03. 
  7. ^ developer, medcom id (2019-08-27). "Kemenhub Rogoh Rp118 Miliar Reaktivitas Jalur Kereta Api Ciranjang-Cipatat". medcom.id. Diakses tanggal 2019-10-06. 
  8. ^ "Berumur 3 Pekan, Okupansi Jalur Cianjur-Ciranjang 56 Persen | Ekonomi". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-10-06. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in