Stasiun Teluk Bayur
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | {{WikidataCoord}} – missing coordinate data | |
Operator | ||
Letak | km 0+000 (semua lintas Divre II)[1]
| |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Sejarah | ||
Dibuka | 1 Oktober 1892 | |
Ditutup | 1980-an(?) | |
Nama sebelumnya | Station Emmahaven | |
Perusahaan awal | Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust | |
Lokasi pada peta | ||
Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value). | ||
Stasiun Teluk Bayur (TBY) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Teluk Bayur, Padang Selatan, Padang; satu kompleks dengan Pelabuhan Teluk Bayur. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling barat di Divisi Regional II Sumatera Barat.
Berlokasi di pangkal dari seluruh lintas Divre II, stasiun ini dahulu merupakan stasiun ujung yang digunakan untuk penumpang dan juga angkutan batu bara. Nama sebelumnya dari stasiun ini adalah Emma-haven, yang berasal dari nama Ratu Belanda Emma, yang merupakan ibu dari Ratu Wilhelmina. Nama tersebut diberikan untuk pelabuhan yang berlokasi di dekatnya. Untuk menunjang operasional, Emmahaven dilengkapi dengan empat dermaga, empat gudang besar, satu gudang menengah, kantor-kantor administrasi, dan kantor agen, serta stasiun kereta api.[3]
Stasiun Emmahaven beserta ruas jalur menuju Padang dibuka pada 1 Oktober 1892,[4] difungsikan untuk menghubungkan Padang dengan Tambang Batu Bara Ombilin.[5] Untuk operasional, stasiun ini terhubung dengan area pergudangan dan stockpile batu bara. Batu bara Sumatera Barat ini akan dikirim atau diekspor ke luar negeri untuk keperluan menjalankan bermacam-macam industri yang membutuhkan tenaga uap pada masa itu.[3][6]
Stasiun ini dinonaktifkan sekitar dekade 1980-an karena terkena dampak kebijakan perluasan Pelabuhan Teluk Bayur yang dilakukan oleh Pelindo II. Bangunan stasiunnya sudah dibongkar dan hanya dapat dilihat melalui foto-foto saja. Selain itu, emplasemen stasiun berubah menjadi jalan akses menuju pelabuhan tersebut. Jalur yang semula mengarah ke stasiun ini, kini dibelokkan ke arah silo milik Semen Padang, dan hanya untuk operasional KA angkutan semen.[3]