Dalam geologi, Superbenua atau Superkontinen merupakan gabungan dari seluruh lempeng benua atau kraton yang membentuk daratan tunggal yang sangat luas.[1] Namun istilah superbenua masih ambigu. Banyak ahli tektonik seperti Hoffman (1999) menggunakan istilah "superbenua" untuk menyebut "kumpulan hampir seluruh benua".[2] Keberadaan superbenua pertama kali diusulkan oleh Alfred Wegener dengan teorinya "pergeseran benua".[3] Mereka terbentuk oleh lempeng benua yang menyatu. Lempeng benua secara berkala bertabrakan dan berkumpul dalam periode orogeni (pembentukan gunung) untuk membentuk superbenua.[4] Tampaknya ada siklus superbenua yang terbentuk dan terpecah setiap 400 atau 500 juta tahun, didorong oleh lempeng tektonik. Ilmuwan memperkirakan bahwa ada siklus setidaknya tujuh superbenua di Bumi.[5]
Superbenua terakhir, Pangea terbentuk sekitar 300 - 250 juta tahun lalu dan pecah sampai 100 juta tahun setelah itu. Benua yang kita kenal akan menyatu lagi sekitar 250 juta tahun mendatang untuk membentuk sekali lagi superbenua.[5]
Nama superbenua | Umur (Mt: miliar tahun yang lalu, Jt: juta tahun yang lalu) |
---|---|
Kraton Yilgarn | ~4.4-3.6 Mt |
Ur (Vaalbara) | ~3.6-2.8 Mt |
Kenorland | ~2.7-2.1 Mt |
Arktika | ~2.565 Mt |
Atlantika | ~2-1.1 Mt |
Protopangea-
Paleopangea |
~2.7-0.6 Mt |
Nena (Superbenua) | ~1.9 Mt |
Columbia (Nuna) | ~1.8-1.5 Mt |
Rodinia | ~1.25-0.75 Mt |
Pannotia | ~600 Jt |
Pangaea | ~300 Jt |
Benua di masa depan (Jt: Juta tahun mendatang) | |
Afro-Eurasia | ~24 Jt |
Afro-Euraustralasia | ~59 Jt |
Amasia | ~100 Jt |
kembali menjadi Afro-Euraustralasia | ~122 Jt |
Terra Orientalis | ~170 Jt |
Pangaea Proxima | ~220 Jt |
Pangaea Proxima pecah kembali. | ~500 Jt |
Tabel 1- Superbenua dalam sejarah geologi menggunakan definisi umum.