Susu kedelai | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Tempat asal | Tiongkok | ||||||
Diciptakan tahun | a. 1365[1][2] | ||||||
33 kkal (138 kJ) | |||||||
| |||||||
Indeks glikemik | 34 (low) | ||||||
Sunting kotak info • L • B | |||||||
Susu kedelai, susu soya, sari kedelai, atau air tahu adalah sari nabati yang diproses dengan cara merendam dan menggiling kacang kedelai, merebus campuran, dan menyaring partikel yang tersisa. Awalnya susu kedelai berasal dari Tiongkok, sebelum menjadi minuman umum di Eropa dan Amerika Utara pada paruh kedua abad ke-20, terutama karena teknik produksi dikembangkan untuk memberikan rasa dan konsistensi yang lebih mirip dengan susu. Susu kedelai dapat dikonsumsi untuk menggantikan susu sapi dalam pola makan vegan, atau intoleransi laktosa.
Susu kedelai juga digunakan dalam pembuatan produk susu imitasi seperti yoghurt kedelai, krim kedelai, kefir kedelai, dan analog keju berbahan dasar kedelai.[3][4] Ini juga digunakan sebagai bahan untuk membuat susu kocok, panekuk, smoothie, roti, mayones, dan makanan yang dipanggang.[5]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama bw
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama bim
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama bharti