Sverre Sigurdsson | |
---|---|
![]() Patung kontemporer Sverre di Katedral Nidaros, berasal dari skt. tahun 1200.[1] | |
Raja Norwegia | |
Berkuasa | 1184 – 9 Maret 1202 |
Penobatan | 29 Juni 1194, Bergen |
Pendahulu | Magnus V |
Penerus | Haakon III |
Kelahiran | skt. 1145/1151 |
Kematian | 9 Maret 1202 Bergen |
Pasangan | Margareta dari Swedia |
Keturunan | Kristin Sverresdatter Sigurd Lavard Håkon III Sverresson |
Wangsa | Sverre |
Ayah | Unås atau Sigurd Munn (ditegaskan) |
Ibu | Gunnhild |
Agama | Katolik Roma |
Sverre Sigurdsson (bahasa Nordik Kuno: Sverrir Sigurðarson) (skt. 1145/1151 – 9 Maret 1202) merupakan seorang Raja Norwegia dari tahun 1184 sampai 1202. Ia menikahi Margrete Eriksdotter, putri Raja Swedia Erik IX, dengan siapa ia memiliki putri Kristina Sverresdotter.
Banyak yang menganggapnya salah satu penguasa terpenting dalam sejarah Norwegia. Dia menganggap kekuasaan sebagai pemimpin partai pemberontak yang dikenal sebagai Birkebeiner pada tahun 1177, selama perjuangan mereka melawan Raja Magnus Erlingsson. Setelah Magnus jatuh pada Pertempuran Fimreite pada tahun 1184, Sverre memerintah sebagai raja tunggal Norwegia. Perbedaan dengan Gereja, bagaimanapun, menyebabkan ekskomunikasinya pada tahun 1194. Perang saudara lainnya dimulai melawan Bagler, yang didukung gereja, yang berlangsung di luar kematian Sverre pada tahun 1202.
Sumber sejarah terpenting tentang kehidupan Sverre adalah biografinya, Saga Sverris, sebagian ditulis saat Sverre masih hidup. Saga ini cenderung bias, karena kata pengantar menyatakan bahwa bagian itu ditulis dengan sponsor langsung Sverre. Korespondensi antara Paus dan uskup-uskup Norwegia dapat digunakan sebagai sumber alternatif dalam hal urusan gereja. Kisah dan surat-suratnya sebagian besar menyepakati fakta-fakta yang sulit.
Konon, Raja Sverre bertubuh pendek,jadi dia biasanya mengarahkan pasukannya dari punggung kuda saat bertempur. Kontrasnya bagus dengan cita-cita tradisional prajurit Norse dimana raja diharapkan memimpin putra-putranya dari garis depan pertempuran. Sverre adalah seorang improvisasi berbakat, baik dalam kehidupan politik maupun militer. Taktik inovatifnya sering membantu Birkebeiner melawan musuh yang lebih terikat tradisi. Selama pertempuran ia menyuruh anak buahnya beroperasi dalam kelompok yang lebih kecil, sementara taktik sebelumnya mirip dengan dinding perisai lebih disukai. Hal ini membuat Birkebeiner lebih gesit dan mudah beradaptasi.