Tahlilullah

Tuan Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Amarullah Bagus Kasuma/Tahlilullah/Tahirullah/Tahlil-Lillah
SULTAN BANJAR VII
Berkuasa1660-1700
Penobatan1660
SultanLihat daftar
KelahiranRadèn Bagoes (Sultan Amrullah Bagus Kasuma)
Pemakaman
Keturunan1. ♂ Pangeran Ratu Anom Putra Mahkota Sultan Muda Suria Alam dari Banjar Sultan Tahmidullah 01/Panembahan Tengah

2. ♂ Pangeran Dipati Pangeran Dipati Anom Pangeran Mangkubumi ("wakil" Putra Mahkota) 3 Desember 1720 sampai 21 Februari 1730 Pangeran Suria Dilaga bergelar Panembahan Kusuma Dilaga

3..♂ Pangeran Dipati Pangeran Dipati Anom Pangeran Mangkubumi ("wakil" Putra Mahkota) Pangeran Purba Negara (Pangarang-Purba-Negarree)
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSaidullah dari Banjar Sultan Ratu Anom doellah/ Sultan Sa'idillah
AgamaIslam Sunni
Peringatan: Page using Template:Infobox royalty with unknown parameter "place of birth" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox royalty with unknown parameter "othertitles" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox royalty with unknown parameter "parents" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox royalty with unknown parameter "place of death" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox royalty with unknown parameter "residence" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Makam Sultan Tahlilullah di Keraton, Martapura, Kabupaten Banjar

Raden Bagus bergelar Soeria Angsa 02/ Suriansyah II (Suria Diwangsa) atau Sultan Amarullah (Amru'llah) Bagus Kasuma atau Sultan Tahlilullah/Tahirullah (bin Sultan Saidullah) adalah Sultan Banjar yang memerintah tahun 1660-1700/12.[2][3][4][5][6]

Terlahir dengan nama Raden Bagus (bin Ratu Anom Sultan Saidullah). Setelah kematian ayahnya, ia sebagai Putera Mahkota dinyatakan oleh Dewan Mahkota belum cukup dewasa untuk menjalankan pemerintahan, sehingga antara tahun 1660-1663 ia diwakili oleh mangkubumi kerajaan Pangeran Dipati Mangkubumi (Pangeran Dipati Martapura/Pangeran Tapesana/Raden Halit bin Sultan Mustain Billah) yang menjadi badal atau Wali Sultan untuk menjalankan pemerintahan. Karena jabatan barunya ini Pangeran Mangkubumi kini bergelar Pangeran Ratu 01 dengan nama di dalam khutbah di Masjid yaitu Sultan Ri'ayatullah.

Mulai tahun 1663 sampai tahun 1679, Jabatan Wali Sultan diambil alih oleh Pangeran Dipati Anom 02 alias Sultan Dipati Anom bin Sultan Inayatullah yang kemudian bergelar Sultan Agung alias Suria Nata 02.[7]

Namun sebelumnya dalam keadaan krisis politik tersebut, Pangeran Ratu/Sultan Rakyatullah dan Dewan Mahkota Kesultanan Banjar masih sempat melantik Raden Bagus dengan gelar Sultan Amarullah Bagus Kasuma (Sultan Tahlilullah).[7]

Selanjutnya pada tahun 1679 Pangeran Suria Angsa (Raden Bagus ?) dan Pangeran Suria Negara (Raden Basus ?), keduanya putera Sultan Ratu Anom alias Sultan Saidullah berhasil membinasakan Sultan Dipati Anom/Sultan Agung/Suria Nata 02 dan Pangeran Dipati (anak Sultan Dipati Anom). Sejak itu Pangeran Suria Angsa menjadi Kepala Negara Kesultanan Banjar hingga mangkatnya tahun 1700.

  1. ^ http://www.tribunnews.com/regional/2017/11/14/makam-keramat-di-desa-telok-selong-jadi-perhatian-arkeolog
  2. ^ "Regnal Chronologies Southeast Asia: the Islands". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11. Diakses tanggal 2013-10-02. 
  3. ^ (Belanda) J. M. C. E. Le Rutte (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog. A.W. Sythoff. hlm. 12. 
  4. ^ "Rulers in Asia (1683 – 1811): attachment to the Database of Diplomatic letters" (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia. hlm. 47. Diakses tanggal 2018-09-23. 
  5. ^ (Melayu) Abdul Rahman Hj. Abdullah (2016). "Sejarah, Tamadun, Islam, Masihi, Nusantara". Biografi Agung Syeikh Arsyad Al-Banjari. Malaysia: Karya Bestari. hlm. 95. ISBN 9678605945.  ISBN 9789678605946
  6. ^ Le Rutte, J. M. C. E. (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog. A.W. Sythoff. hlm. 12. 
  7. ^ a b Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405.  ISBN 983621240X

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in