Tanaman kapas | |
---|---|
Tanaman kapas spesies Gossypium arboreum | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | |
Genus: | Gossypium |
Spesies | |
Lihat teks | |
Sinonim[1] | |
|
Gossypium (/ɡɒˈsɪpiəm/)[2] atau Tanaman kapas adalah genus tanaman berbunga dalam tribus Gossypieae, famili Malvaceae. Genus ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Dunia Lama dan Baru. Ada sekitar 50 spesies Gossypium[3] yang menjadikannya genus terbesar dalam tribus Gossypieae, dan spesies barunya banyak yang ditemukan.[3] Nama genusnya berasal dari kata Arab goz yang mengacu pada zat lunak.[4]
Kapas adalah serat alami utama yang digunakan manusia saat ini, berjumlah sekitar 80% dari produksi serat alami dunia.[5] Tanaman kapas merupakan tanaman penghasil minyak utama dan merupakan sumber protein utama untuk pakan ternak. Oleh karena itu kapas sangat penting bagi pertanian, industri dan perdagangan, terutama bagi negara-negara tropis dan subtropis di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia. Alhasil, genus Gossypium telah lama menarik perhatian para ilmuwan.
Asal usul tanaman kapas diperkirakan berasal dari sekitar 5–10 juta tahun yang lalu.[6] Spesies Gossypium tersebar di daerah gersang hingga semi gersang di daerah tropis dan subtropis. Umumnya tumbuhan perdu atau tumbuhan mirip perdu, spesies dari genus ini sangat beragam dalam morfologi dan adaptasi, mulai dari tanaman terna dan tumbuhan menahun yang beradaptasi dengan api di Australia hingga pepohonan di Meksiko.[3] Sebagian besar kapas liar bersifat diploid, namun lima spesies dari Amerika dan kepulauan Pasifik bersifat tetraploid, kemungkinan disebabkan oleh peristiwa hibridisasi tunggal sekitar 1,5 hingga 2 juta tahun yang lalu.[6] Spesies tanaman kapas tetraploid antara lain G. hirsutum, G. tomentosum, G. mustelinum, G. barbadense, dan G. darwinii.
Kapas yang dibudidayakan adalah tumbuhan menahun, paling sering ditanam sebagai tanaman semusim. Tanaman yang tingginya 1–2 m pada sistem tanam modern, terkadang lebih tinggi pada sistem tanam tradisional multi-tahunan, kini sebagian besar sudah punah. Daunnya lebar dan berlobus, dengan tiga sampai lima (atau tujuh, namun jarang) lobus. Bijinya terkandung dalam kapsul yang disebut “boll”, masing-masing biji dikelilingi oleh dua jenis serat. Serat-serat ini adalah bagian tanaman yang lebih menarik secara komersial dan dipisahkan dari bijinya melalui proses yang disebut ginning. Pada proses pemintalan pertama, serat yang lebih panjang (staples) dihilangkan dan dipilin menjadi satu untuk membentuk benang untuk membuat benang dan menenun menjadi tekstil berkualitas tinggi. Pada permulaan kedua, serat yang lebih pendek (linter) dihilangkan, dan serat ini ditenun menjadi tekstil berkualitas lebih rendah (termasuk serat eponymous). Spesies tanaman kapas komersial yakni G. hirsutum (97% produksi dunia), G. barbadense (1–2%), G. arboreum dan G. herbaceum (bersama-sama, ~1%).[7] Banyak varietas kapas yang telah dikembangkan melalui pembiakan selektif dan hibridisasi spesies ini. Eksperimen sedang berlangsung untuk mengawinkan berbagai sifat yang diinginkan dari spesies kapas liar menjadi spesies komersial utama, seperti ketahanan terhadap serangga dan penyakit, dan toleransi terhadap kekeringan. Serat kapas muncul secara alami dalam warna putih, coklat, hijau, dan beberapa campurannya.