Televisi digital di Indonesia

Televisi digital terestrial di Indonesia dimulai pada tahun 2009 dan sejak akhir 2023 menjadi satu-satunya medium penyiaran televisi terestrial yang beroperasi. Pada awalnya, televisi terestrial digital di Indonesia menggunakan sistem DVB-T, namun kemudian berganti ke DVB-T2 dengan terbitnya Permenkominfo No. 5/2012.[1]

Penghentian siaran analog secara nasional dimulai pada 30 April 2022,[2] dan per Juni 2023, 288 dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia (atau 140 dari 225 wilayah siaran) telah menerima siaran digital secara penuh/mematikan siaran analognya secara permanen. Sejak 12 Agustus 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa siaran televisi analog resmi dihapus, dan per 16/17 Agustus 2023 tidak ada lagi siaran berbasis analog di seluruh wilayah Indonesia.[3][4] Di tahun 2024, Indonesia sudah menerapkan sistem siaran televisi digital secara penuh.[5]

  1. ^ (Indonesia) KEMKOMINFO. "Tentang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-16. Diakses tanggal 24-Februari-2015. 
  2. ^ Eks (3 December 2020). "Kominfo: Siaran TV Analog Wajib Berhenti 2 November 2022" [Kominfo: Analogue TV Broadcasts Must Stop By 2 November 2022]. CNN Indonesia. CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2020. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  3. ^ Peralihan Siaran ke TV Digital Bakal Rampung 16 Agustus 2023
  4. ^ Kominfo Ungkap Siaran TV Analog Mati Sepenuhnya di 17 Agustus 2023
  5. ^ Menkominfo: Siaran TV Total Digital Tahun 2024

From Wikipedia, the free encyclopedia ยท View on Wikipedia

Developed by Tubidy