Tembawang

Dohas, dengan lumbung padi di depannya. Serengkah Kiri, Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang

Tembawang (dalam daerah bekas perladangan disebut gupung)[1] merupakan suatu bentuk pengelolaan lahan dengan sistem wanatani asli dari masyarakat Suku Dayak dari pedalaman Kalimantan Barat yang dimiliki oleh komunitas adat. Tembawang biasa dibentuk setelah perladangan berpidah di mana sebelum lahan itu ditinggal biasanya ia ditanami pohon buah, penghasil kayu, getah, ataupun rempah-rempah sebagai tanaman obat. Selain ditanam, ada pula tembawang yang tumbuh sendiri secara alami. Selain pada kawasan-kawasan di atas selain perkebunan, dan pekarangan-pekarangan, ia dapat tumbuh pada bekas rumah panjang yang semula dihuni masyarakat adat Dayak.

Menurut direktur Institut Dayakologi Krissusandi Gunui', setiap sub-suku Dayak memiliki nama masing-masing buat tembawang. Di Kabupaten Ketapang, ada yang menamainya dengan sebutan dohas (Dayak Pesaguan, Kayong, dan Gerunggang) serta dahas (Dayak Jalai).[2] Di tempat-tempat lain, tembawang juga memiliki nama kobunt, temawakng, kobun kelokak, juga kampung temawakng.[3]

  1. ^ FORDA (2011), hlm.1 – 2
  2. ^ Saputra (2019), hlm.15
  3. ^ Pahlevy (2015), "Nasib Pilu Tembawang"

From Wikipedia, the free encyclopedia ยท View on Wikipedia

Developed by Tubidy