The Man with the Golden Gun | |
---|---|
Sutradara | Guy Hamilton |
Produser | Harry Saltzman Albert R. Broccoli |
Skenario | Richard Maibaum Tom Mankiewicz |
Berdasarkan | The Man with the Golden Gun oleh Ian Fleming |
Pemeran | |
Penata musik | John Barry |
Sinematografer | Ted Moore Oswald Morris |
Penyunting | Raymond Poulton John Shirley |
Perusahaan produksi | |
Distributor | United Artists |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 125 menit |
Negara | Britania Raya[1] Amerika Serikat[2] |
Bahasa | Inggris |
Anggaran | $7 juta |
Pendapatan kotor | $97.6 juta |
The Man with the Golden Gun adalah film mata-mata tahun 1974 dan merupakan film kesembilan dalam seri James Bond yang diproduksi oleh Eon Productions, serta film kedua yang dibintangi oleh Roger Moore sebagai agen MI6 fiktif James Bond. Film ini merupakan adaptasi longgar dari novel berjudul sama karya Ian Fleming yang diterbitkan setelah kematian penulisnya pada tahun 1965. Dalam film ini, Bond dikirim untuk mencari Solex Agitator, sebuah terobosan teknologi yang menjadi solusi untuk masalah kekurangan energi pada masa itu, sambil menghadapi pembunuh bayaran Francisco Scaramanga, yang dikenal sebagai "Pria dengan Pistol Emas". Aksi dalam film ini mencapai puncaknya dalam duel antara keduanya yang menentukan nasib Solex tersebut.
The Man with the Golden Gun merupakan film keempat dan terakhir dalam seri yang disutradarai oleh Guy Hamilton. Naskahnya ditulis oleh Richard Maibaum dan Tom Mankiewicz. Film ini mengambil latar pada masa krisis energi tahun 1973, yang menjadi tema dominan dalam naskahnya. Inggris sendiri belum sepenuhnya pulih dari krisis tersebut saat film ini dirilis pada bulan Desember 1974. Film ini juga mencerminkan tren film seni bela diri yang populer saat itu, dengan beberapa adegan kung fu, dan sebagian besar lokasinya berada di Thailand, Hong Kong, dan Macau. Meskipun cerita juga berlatar di Beirut, Lebanon, adegan tersebut tidak difilmkan di sana.
Film ini menerima ulasan yang beragam, dan beberapa kritikus menganggapnya sebagai titik terendah dalam seri tersebut hingga saat itu. Penampilan Christopher Lee sebagai Scaramanga, sebagai penjahat dengan kemampuan dan keterampilan yang sebanding dengan Bond, mendapat pujian, tetapi film ini secara keseluruhan dikritik, terutama pendekatan komedi dan penampilan Moore dan Britt Ekland. Meskipun sukses secara finansial, film ini menjadi film dengan pendapatan terendah keempat dalam seri tersebut, dan keuntungan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Live and Let Die (1973), yang kabarnya mengancam kelangsungan waralaba ini.[3] Film ini juga menjadi film James Bond terakhir yang diproduksi bersama oleh Albert R. Broccoli dan Harry Saltzman, dengan Saltzman menjual 50% sahamnya di Danjaq, LLC, perusahaan induk dari Eon Productions, setelah rilis film ini.