Trans Jateng

Trans Jateng
Armada aglomerasi Kedungsepur koridor 1
Didirikan7 Juli 2017
Kantor pusatJalan Siliwangi No.355-357, Kota Semarang
LokalJawa Tengah
Wilayah layanan
Jenis layananbus raya terpadu
Rute4 wilayah aglomerasi, 7 koridor operasional
Armada112 (2023)[1]
Penumpang tahunan6.506.462 (2022)[1]
OperatorBervariasi menurut koridor
Kepala Balai Transportasi Jawa TengahJoko Setyawan, SE

Trans Jateng (gaya penulisan: Transjateng) adalah sistem bus raya terpadu yang dioperasikan dibawah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, dimana layanan ini mencakup wilayah Jawa Tengah dan beroperasi menurut aglomerasi perkotaan. BRT ini mengadopsi sistem yang sama seperti layanan BRT selain Transjakarta dan Trans Semarang, yakni halte yang didesain khusus agar penumpang dapat naik ke armada (meskipun tanpa halte transit karena layanan ini belum memiliki sistem persilangan antarkoridor) dan tanpa jalur khusus BRT.

Layanan ini diluncurkan oleh Gubernur Ganjar Pranowo di Terminal Bawen dengan koridor pertamanya yakni Stasiun Tawang hingga Terminal Bawen di daerah aglomerasi Kedungsepur.

Waktu tempuh dari dan ke dua titik pemberhentian di setiap koridornya berada pada kisaran satu hingga dua jam. Sedangkan tarif yang dikenakan per penumpang sebesar Rp4.000,00 untuk penumpang umum, dan Rp2.000,00 untuk buruh, veteran, dan pelajar dengan menunjukkan kartu pengenal (buruh, pelajar, dan veteran) dan Jamsostek (buruh).[2][3]

  1. ^ a b "Terus Tingkatkan Pelayanan, Penumpang Trans Jateng Makin Meningkat". humas.jatengprov.go.id. 21 September 2023. Diakses tanggal 26 Oktober 2023. 
  2. ^ Nurdin, Nazar (27 Maret 2019). Purba, David Oliver, ed. "Tarif BRT Trans Jateng Koridor Terminal Bawen-Stasiun Tawang Naik Mulai 1 April". Kompas.com. Diakses tanggal 2020=09-07. 
  3. ^ Saeno (23 Oktober 2019). Hafiyyan, ed. "Jateng Siapkan BRT Antarkota, Tarif Cuma Rp2.000 sampai Rp4.000". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-09-06. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy