Republik Pridnestrovia Moldavia Молдавская Приднестровская Республика Moldavskaya Pridnestrovskaya Respublika | |
---|---|
Lagu kebangsaan: Мы славим тебя, Приднестровье My slavim tebya Pridnestrov'ye (Indonesia: "Kami memuji Engkau, Transnistria") | |
Lokasi Transnistria | |
Status | negara pengakuan terbatas |
Ibu kota | Tiraspol |
Bahasa resmi | |
Kelompok etnik (2015) | |
Pemerintahan | Republik Presidensial |
• Presiden | Vadim Krasnoselsky |
Aleksandr Martynov | |
Legislatif | Dewan Agung |
Kemerdekaan | |
02 September 1990 | |
02 Maret – 21 Juli 1992 | |
Luas | |
- Total | 4.163 km2 (172) |
2.35 | |
Populasi | |
- Perkiraan 2012 | 517,963[1] (163) |
- Sensus Penduduk 2004 | 555,347 |
124.6/km2 (77) | |
Mata uang | Rubel Transnistriad ( PRB ) |
Zona waktu | Waktu Eropa Timur (UTC+2) |
Lajur kemudi | kiri |
Kode telepon | +373 |
Ranah Internet | tidak adaf |
| |
Transnistria, juga disebut Transdniestria atau Trans-Dniester (bahasa Rusia: Приднестровье, Pridn'estrov'ye; bahasa Rumania: Transnistria) secara resmi bernama Republik Pridnestrovia Moldavia, adalah sebuah negara pengakuan terbatas yang memisahkan diri dari Moldova. Transnistria terletak di antara Moldova dan Ukraina di Eropa Timur. Nama "Transnistria" terinspirasi dari letaknya di sebelah timur sungai Dniester. Hanya ada dua negara, selain Rusia, yang mengakui kedaulatan Transnistria yang uniknya negara-negara tersebut juga memiliki status pengakuan terbatas yakni Abkhazia dan Ossetia Selatan–Alania.
Asal-usul wilayah ini dapat ditelusuri ke Republik Sosialis Soviet Moldova, yang dibentuk pada tahun 1924 di dalam wilayah RSS Ukraina. Selama Perang Dunia II, Uni Soviet mengambil bagian dari RSS Moldova yang dibubarkan, dan Bessarabia dari Kerajaan Rumania untuk membentuk Republik Sosialis Soviet Moldova pada tahun 1940. Sejarah wilayah saat ini dimulai pada tahun 1990, selama pembubaran Uni Soviet, ketika RSS Pridnestrovia Moldavia didirikan dengan harapan bahwa itu akan tetap berada di dalam Uni Soviet jika Moldova mencari penyatuan dengan Rumania atau kemerdekaan, yang terakhir terjadi pada Agustus 1991. Tak lama kemudian, konflik militer antara kedua pihak dimulai pada Maret 1992 dan diakhiri dengan gencatan senjata pada Juli tahun itu.
Sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, tiga pihak (Rusia, Moldova, Transnistria) Komisi Kontrol Gabungan mengawasi pengaturan keamanan di zona demiliterisasi, yang terdiri dari 20 wilayah di kedua sisi sungai. Meskipun gencatan senjata telah diadakan, status politik wilayah itu tetap belum terselesaikan: Transnistria adalah republik presidensial independen yang tidak diakui tetapi secara de facto[2] dengan pemerintahannya sendiri, parlemen, militer, polisi, sistem pos, mata uang, dan surat tanda nomor kendaraan.[3][4][5][6] Otoritasnya telah mengadopsi konstitusi, bendera, lagu kebangsaan, dan lambang.
Setelah perjanjian 2005 antara Moldova dan Ukraina, semua perusahaan Transnistria yang ingin mengekspor barang melalui perbatasan Ukraina harus terdaftar pada otoritas Moldova.[7] Perjanjian ini dilaksanakan setelah Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa untuk Moldova dan Ukraina (EUBAM) mulai berlaku pada tahun 2005.[8] Kebanyakan warga Transnistria memiliki kewarganegaraan Moldova,[9] tetapi banyak juga yang memiliki kewarganegaraan Rusia, Rumania, atau Ukraina.[10][11] Kelompok etnis utama adalah orang Rusia, orang Moldova, orang Rumania, dan orang Ukraina.
Transnistria, bersama dengan Abkhazia, Ossetia Selatan, dan Artsakh, adalah zona konflik beku pasca-Soviet.[12][13] Keempat negara yang diakui sebagian ini memelihara hubungan persahabatan satu sama lain dan membentuk komunitas untuk demokrasi dan hak bangsa-bangsa.[14][15][16]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan