Trikromasi atau trikromatisme adalah keadaan yang membuat mata mampu membedakan tiga kanal warna yang berbeda, atau keadaan adanya tiga jenis sel kerucut yang berbeda pada matanya.[1] Teori trikromatik ini dicetuskan pada abad ke 18 oleh Thomas Young yang mengatakan bahwa penglihatan warna adalah hasil dari tiga jenis sel fotoreseptor yang berbeda. Teori ini dikembangkan oleh Hermann von Helmholtz dengan menggunakan percobaan pencocokan warna yang menunjukkan bahwa manusia dengan penglihatan normal membutuhkan tiga panjang gelombang untuk menciptakan rentang warna yang normal. Bukti fisiologi tentang trikromasi diberikan oleh Gunnar Svaetichin pada tahun 1956.[2]
Sesuatu (mis. mata atau penglihatan) yang memiliki sifat trikromasi disebut trikromatik, sedangkan seseorang yang memiliki mata atau penglihatan trikromatik disebut trikromat.[3]