69Tm Tulium | |||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | /tulium/[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | abu-abu keperakan | ||||||||||||||||||||||||||||||
Tulium dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 69 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan n/a | ||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 6 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-f | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | lantanida | ||||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Xe] 4f13 6s2 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 31, 8, 2 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 1818 K (1545 °C, 2813 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 2223 K (1950 °C, 3542 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 9,32 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 8,56 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 16,84 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 247 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 27,03 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | 0,[2] +1,[3] +2, +3 (oksida basa) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 1,25 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 596,7 kJ/mol ke-2: 1160 kJ/mol ke-3: 2285 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 176 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 190±10 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | susunan padat heksagon (hcp) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | poli: 13,3 µm/(m·K) (pada s.k.) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 16,9 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | poli: 676 nΩ·m (pada s.k.) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | paramagnetik (pada suhu 300 K) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | +25.500×10−6 cm3/mol (291 K)[4] | ||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Young | 74,0 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Shear | 30,5 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | 44,5 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||
Rasio Poisson | 0,213 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Vickers | 470–650 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Brinell | 470–900 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7440-30-4 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||
Penamaan | dari Thule, sebuah wilayah mitos di Skandinavia | ||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan dan isolasi pertama | Per T. Cleve (1879) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop tulium yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||
Tulium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Tm dan nomor atom 69. Ia adalah unsur ketiga belas dan ketiga terakhir dalam deret lantanida. Seperti lantanida lainnya, keadaan oksidasi yang paling umum adalah +3, terlihat pada oksida, halida, dan senyawanya yang lain; namun, keadaan oksidasi +2 juga dapat stabil. Dalam larutan berair, seperti senyawa lantanida akhir lainnya, senyawa tulium yang larut membentuk kompleks koordinasi dengan sembilan molekul air.
Pada tahun 1879, ahli kimia Swedia Per Teodor Cleve memisahkan dua komponen lain yang sebelumnya tidak diketahui dari oksida tanah jarang erbia, yang dia sebut holmia dan tulia; mereka masing-masing adalah oksida holmium dan tulium. Sampel logam tulium yang relatif murni pertama kali diperoleh pada tahun 1911.
Tulium adalah lantanida kedua yang paling tidak melimpah, setelah prometium yang bersifat radioaktif dan hanya ditemukan dalam jumlah kecil di Bumi. Ia adalah logam yang mudah dikerjakan dengan kilau abu-abu keperakan yang cerah. Ia cukup lembut dan perlahan ternoda di udara. Meskipun harga tinggi dan kelangkaannya, tulium digunakan sebagai sumber radiasi dalam perangkat sinar-X portabel, dan dalam beberapa laser wujud padat. Ia tidak memiliki peran biologis yang signifikan dan tidak terlalu beracun.