Ubi kelapa[4][5] atau ubi kenduduk (Dioscorea alata) adalah tanaman umbi-umbian yang bisa dimakan dan paling digemari daripada spesies lainnya dari genus Dioscorea.[4] Ubi kelapa, ubi pasir (Dioscorea pentaphylla), dan gembili (D. aculeata) lebih aman dimakan daripada gembolo (D. bulbifera) dan gadung (D. hispida).[6]
Dalam bahasa-bahasa daerah, umbi ini disebut dengan ubi saja, uwi, uwi legi,[6] uwi manis, uwi kelapa,[7] uwi ungu,[8] huwi,[2] lame (Sulawesi), ubi (Bali), lutu (Banda), ima (Ternate), heli (Ambon)[9] same (Makassar dan Bugis),[1] palulu luwangu (Sumba).[10] Dalam Bahasa Inggris, umbi ini disebut yam.
- ^ a b "Dioscorea alata L" (PDF). Departemen Kesehatan. 14 November 2001. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-12-06. Diakses tanggal 20 April 2013.
- ^ a b "Dioscorea alata L". Prohati. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 20 April 2013.
- ^ "Dioscorea alata L.", Salinan arsip (PDF) (dalam bahasa Inggris), FLEPPC, hlm. 29–30, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-10-17, diakses tanggal 2013-04-22
- ^ a b Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian 7:103. Jakarta:LBN - LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka.
- ^ (Indonesia) Arti kata Ubi kelapa dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ a b Soeseno, Slamet (1985). Sayur-Mayur untuk Karang Gizi. hal.107-108. Jakarta:Penebar Swadaya.
- ^ "Ubi kelapa (Dioscorea)". Sistem Informasi Plasma Nutfah Pertanian. Diakses tanggal 22 April 2013. [pranala nonaktif permanen]
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ungu
- ^ Crawfurd, John (2017). Sejarah Kepulauan Nusantara: Kajian Budaya, Agama, Politik, Hukum dan Ekonomi. 1. Diterjemahkan oleh Zara, Muhammad Yuanda. Yogyakarta: Penerbit Ombak. hlm. 271. ISBN 9786022584698.
- ^ Hidayat, Syamsul (2005). Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia. hal.183 & 318. Jakarta:Penebar Swadaya. ISBN 978-489-944-5.