Volunterisme atau kesukarelawanan[1] adalah paham yang menyatakan bahwa kehendak adalah kunci untuk segala yang terjadi dalam hidup manusia.[2] Kehendak manusia memiliki kontrol penuh atas apa yang ia anggap baik dan benar.[3] Kehendak manusia menjadi dasar paling fundamental dalam pengambilan keputusan moral.[3][4] Kehendak dipandang lebih unggul dibandingkan hal-hal lain yang biasanya dalam etika dipandang sebagai sumber moral, seperti "suara hati", kemampuan rasional, intuisi, tradisi, dan perasaan-perasaan manusia.[4][5]
- ^ "Kembangkan Kesukarelawanan di Dalam Diri Mahasiswa". kemenpora. Diakses tanggal 2021-01-21. [pranala nonaktif permanen]
- ^ A. Mangunhardjana. 1997. Isme-Isme dalam Etika dari A sampai Z. Yogyakarta: Kanisius. 237-239.
- ^ a b (Inggris)Richard Foley.1995. 'Voluntarism'. Robert Audi,ed. In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge:Cambridge University Press. 844-855.
- ^ a b Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. 1160-1164.
- ^ (Inggris)Albert E. Avey. 1954. Handbook in the History of Philosophy. New York: Barnes & Noble. 292