Back وليم روان هاملتون Arabic وليم روان هاملتون ARZ William Rowan Hamilton AST Vilyam Roven Hamilton Azerbaijani ویلیام همیلتون AZB Уільям Роўэн Гамільтан Byelorussian Уилям Роуън Хамилтън Bulgarian উইলিয়াম রোয়ান হ্যামিল্টন Bengali/Bangla William Rowan Hamilton Breton William Rowan Hamilton BS
| William Hamilton | |
|---|---|
 William Rowan Hamilton (1805–1865) | |
| Lahir | 4 Agustus 1805 Dublin |
| Meninggal | 2 September 1865 (umur 60) Dublin |
| Tempat tinggal | Ireland |
| Kebangsaan | Irish |
| Almamater | Trinity College, Dublin |
| Dikenal atas | Hamilton's principle Mekanika Hamiltonian Hamiltonians Persamaan Hamilton–Jacobi Quaternions Biquaternions Hamiltonian path Kalkulus Ikosian Simbol Nabla Versor Coining the word 'tensor' Hamiltonian vector field Icosian game Algebra universal Hodograph Grup Hamiltonian Teorema Cayley–Hamilton |
| Penghargaan | Royal Medal (1835) |
| Karier ilmiah | |
| Bidang | Fisika, astronomi, dan matematika |
| Institusi | Trinity College, Dublin |
| Pembimbing akademik | John Brinkley |
| Terinspirasi | John T. Graves |
| Menginspirasi | Zerah Colburn Peter Guthrie Tait |
Sir William Rowan Hamilton adalah seorang ilmuwan Irlandia serta ahli bahasa yang menguasai sampai 13 bahasa.[2] Matematikawan Irlandia yang mempunyai kontribusi terhadap pengembangan optik, dinamika, dan aljabar.[3] Dia lahir pada tangga 4 Agustus di 1805 di Dublin dan meninggal di Dunsink saat 2 Desember 1865.[2] Hamilton adalah anak dari seorang pengacara, tetapi dia sendiri justru dididik oleh pamannya, James Hamilton, seorang pendeta Anglikan.[3] Dia tinggal dengannya sebelum usia 3 tahun sampai memasuki bangku kuliah.[3]
Hamilton pernah menjadi guru besar di Trinity College pada usia 22 tahun yang mana sebelumnya (usia 21 tahun) telah merumuskan teori Hamiltonian, yakni membahas tentang fungsi khusus untuk menjabarkan sistem mekanik secara umum.[2] Pada tahun 1843 menemukan bilangan kuarternion (angka-angka hiperkompleks) yang sekarang banyak diterapkan pada perhitungan lintasan roket yang mana ternyata lebih menguntungkan daripada perhitungan matriks yang juga merupakan hasil penemuan Hamilton.[2] Selain itu, dia juga mendalami penelitian di bidang perbandingan diferensial.[2]